Seperti halnya yang dirasakan oleh puluhan petani yang tergabung dalam kelompok Berkah Jamur di kawasan sentra usaha budidaya jamur Merang, Dusun Kasihan II, Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo, ini mengaku harus mengalami penurunan pendapatan sejak beberapa waktu terakhir, lantaran dampak kondisi cuaca panas ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.
Menurut ketua kelompok Berkah Jamur, Sumarjana, hal ini terjadi lantaran cuaca panas terik sepanjang hari sejak seminggu terakhir, yang membuat suhu bumbung atau kandang budidaya jamur meningkat drastis hingga di angka 35 sampai 40 derajat Celsius. Hal ini menyebabkan tumbuh kembang jamur tidak maksimal, sehingga menurunkan hasil produksinya sekitar 40 hingga 40 persen.
Biasanya, dalam sekali panen, mampu menghasilkan 150 kilogram jamur dari setiap kandang bumbung. Namun, akibat kondisi cuaca panas ekstrim, hasil panen petani pun turun menjadi sekitar 120 hingga 130 kilogram jamur per hari. Dengan total jumlah kandang bumbung mencapai 30 unit, maka total penurunan hasil produksi jamur di kelompok Berkah Jamur ini pun bisa mencapai 600 hingga 900 kilogram per hari.
“Sak niki nggih rodo mboten Bagus pak kondisinipun, Mergane terlalu Ekstrim banget suhune niki kan sekitar 35 sampai 40 suhu dalam ruangan, Dados e menawi Jamur niku antara 28 sampai 32 derajat terus baru bagus, Nek ngoten niki angel banget. Hasil jamur sudah berkurang pak mangke kados niki loh Jamur e namung teng pinggir mangke terus gampang Nyeples mangke terus diunduh sekali nipun sampun do Lonyoh. Niki sekitar satu minggu yang lalu.” kata Sumarjana sebagai Ketua kelompok Berkah Jamur.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan suhu Kandang Bumbung. Para petani mengaku pasrah hingga Musim Penghujan tiba, yang diperkirakan baru akan terjadi pada awal bulan November mendatang. Dengan harga jual Jamur Merang saat ini yang mencapai 29 hingga 30 ribu rupiah per kilogram, para petani pun mengaku harus mengalami penurunan pendapatan hingga ratusan ribu per hari akibat penurunan hasil Produksi ini.
BAGAS, RBTV.