Penurunan harga cabai yang signifikan di tingkat petani, seperti yang dialami oleh Eni Susanti, seorang petani cabai di Kelurahan Karangwuni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, menjadi masalah besar di musim panen ini. Harga cabai keriting yang sebelumnya berada di kisaran Rp14.000 per kilogram, kini turun drastis hingga hanya Rp7.000 per kilogram dalam dua minggu terakhir. Penurunan serupa juga terjadi pada cabai rawit, yang harga jualnya kini hanya mencapai Rp27.000 per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp30.000 hingga Rp33.000.

Situasi ini menyebabkan para petani kesulitan menutupi biaya operasional mereka. Eni mengungkapkan bahwa harga normal cabai seharusnya berkisar di angka Rp15.000 per kilogram, namun saat ini, harga jual yang rendah membuat para petani seperti dirinya merugi. Dari lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi, Eni mampu memanen sekitar 75 hingga 1 kuintal cabai setiap lima hari. Cabai tersebut biasanya dijual ke pengepul, namun dengan harga yang anjlok, keuntungan yang didapat tidak cukup untuk menutup modal.

Para petani cabai kini hanya bisa berharap agar harga jual cabai kembali stabil sehingga mereka dapat bertahan dan menjalankan usaha pertanian mereka dengan layak.Dari lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi, Eni Susanti mengaku bisa menghasilkan sekitar 75 hingga 100 kilogram cabai setiap lima hari. Hasil panen tersebut biasanya disetor ke pengepul untuk dijual. Namun, dengan harga jual cabai yang terus menurun, Eni dan petani cabai lainnya berharap agar harga cabai segera kembali stabil. Penurunan harga yang drastis ini berdampak langsung pada pendapatan mereka, menyebabkan kesulitan dalam menutupi biaya operasional dan modal usaha pertanian. Harapan para petani adalah agar kondisi pasar membaik, sehingga usaha pertanian cabai mereka bisa bertahan dan kembali memberikan keuntungan yang layak.

Bagas , RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *