Yogyakarta – Dalam Kongres Pancasila ke-12 yang diselenggarakan di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada hari Kamis, filsuf sekaligus dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung, mengajukan pertanyaan kritis mengenai posisi Pancasila. Rocky menyoroti perlunya mendefinisikan ulang bagaimana Pancasila dipandang, terutama terkait sebutannya sebagai ideologi negara.

Rocky Gerung menyatakan ketidaksetujuannya jika Pancasila dianggap sebagai ideologi negara, karena menurutnya, hal tersebut tidak tercantum dalam undang-undang maupun konstitusi negara. “Saya menentang menyebut Pancasila sebagai ideologi negara, karena tidak ada ketentuan dalam undang-undang yang menyebut demikian,” tegas Rocky.

Ia pun lebih mendukung pandangan Universitas Gadjah Mada yang menyebut Pancasila sebagai “nyawa negara”. Menurutnya, istilah tersebut lebih sesuai untuk menggambarkan Pancasila dalam konteks kebangsaan. Rocky juga memperkenalkan istilah baru, “Jawa Bangsa”, sebagai alternatif untuk menyebut Pancasila.

Rocky Gerung tampil sebagai pembicara pada panel pertama dalam kongres ini bersama dengan Airlangga Pribadi Kusman dan Agus Wahyudi. Kongres ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan tokoh-tokoh masyarakat yang turut berdiskusi mengenai peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Widi, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *