Meski usaha pembibitan ikan gurami memiliki potensi besar, banyak masyarakat yang ragu untuk terjun ke dalamnya. Anggapan bahwa pembibitan gurami memerlukan lahan luas dan air melimpah membuat usaha ini kurang dilirik. Namun, kenyataannya pembibitan ikan gurami dapat dilakukan di berbagai tempat, bahkan di lahan terbatas.

Inovasi dalam teknik budidaya seperti penggunaan kolam semen, sistem bioflok, dan kolam terpal bertingkat memungkinkan siapa saja untuk memulai usaha ini tanpa memerlukan sumber daya besar. Teknologi ini membantu menjaga kualitas air, sirkulasi udara, serta efisiensi penggunaan ruang.

Darmono, seorang peternak ikan gurami, telah berhasil membuktikan bahwa sistem ini sangat efektif. Dengan memanfaatkan kolam terpal bertingkat, ia mampu mengoptimalkan lahannya yang terbatas di Yogyakarta dan menghasilkan bibit gurami berkualitas tinggi. Metode ini menjadi solusi ideal bagi mereka yang ingin memulai bisnis budidaya gurami dengan keterbatasan lahan.

“Malah gampil, sing penting usia, bobote ngih pun masuk, wedok 3 lanange 1 nopo 4 wedok  lanang 1 disatukan dalam kolam, kalau jodoh cocok niku paling 2 minggu pun masang sasak, paling cepet ya langsung nganu.” ucap Darmono, Peternak Ikan Gurami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *