Hajad Dalem Labuhan Sendiri merupakan upacara yang rutin digelar Kadipaten Pura Pakualaman setiap Hari Asyura atau hari ke-10 Bulan Muharram sesuai kalender Hijriah. Melalui acara ini diharapkan kemakmuran dari Tuhan sekaligus membuang kesialan yang disimbolkan dengan melarung gunungan utama yang berisi pakaian bekas.
Panitia Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pura Pakualaman, Yudono Indriatmoko mengatakan dalam upacara adat ini terdapat 3 gunungan yang akan dilarung, yaitu gunungan pakaian, gunungan padi, dan gunungan hasil bumi. Ketiga gunungan tersebut disimbolkan sebagai Sukerto atau rereget untuk dilarung dengan harapan Kadipaten Pakualaman menjadi lebih makmur, dan menciptaka hubungan harmonis dengan masyarakat.
” Ini adalah melarung Sukerto jadi harapan nya dari Pura Pakualaman ini rereget dan Sukerto itu dilarung di laut, harapan nya apa supaya Kadipaten Pakualaman lebih kuncoro dan makmur dan bisa melangsungkan apa ya, melangsungkan kelanggengan dengan masyarakat” Yudono Indriatmoko, Panitia Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pura Pakualaman.
Menurut Kapanitran Kadipaten Pakualam, Kanjeng Sestrodiprojo, dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, Upacara Hajad Dalem Labuhan pada tahun ini berlangsung lebih meriah dan lengkap.
” Ya kalo kemarin-kemarin ada Covid kita tetep sederhana dan tidak ada kegiatan yang byar-byar waktu Covid, tapi setelah ini kelihatannya agak senggang adat bisa dilakasnakn kemudian kegiatan prosesi nya juga lengkap jadi saya bersyukur sekali bisa dilakukan dengan baik” Kanjeng Sestrodiprojo, Kapanitran Kadipaten Pakualam.
Masyarakat turut antusias dalam menyambut Upacara Hajad ini. salah satunya Surjinem yang menganggap bahwa upacara ini penuh dengan makna, dan mendatangkan keberkahan bagi seluruh kalangan.
” Padi, cabe, kacang panjang, terong, banyak ya, itu katanya tradisinya teh kalo tanaman alhamdulillah, insyaallah panen nya bagus katanya” Surjinem, Warga.
Bagas, RBTV.