
Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
YOGYAKARTA — Ribuan masyarakat bersama wisatawan memadati halaman gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu malam, untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia sekaligus menyambut Tahun Baru 2026.
Pagelaran Budaya Terbuka untuk Masyarakat Umum
Pagelaran wayang kulit tersebut berlangsung di Kompleks DPRD DIY dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Kegiatan ini menjadi upaya DPRD DIY dalam menghadirkan ruang kebudayaan sekaligus mengajak masyarakat merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan, kebangsaan, dan demokrasi melalui pendekatan kebudayaan.

Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto. Pembukaan ditandai dengan penyerahan wayang tokoh Werkudoro Muda kepada dalang Ki Geter Pramuji Widodo dengan iringan gamelan Wargo Laras yang menambah kehidmatan suasana pagelaran.
Lakon “Kangsa Adu Jago” Sarat Pesan Moral
Eko Suwanto menjelaskan, pemilihan lakon “Kangsa Adu Jago” memiliki makna yang mendalam karena mengandung pesan moral tentang perjuangan melawan kejahatan, peneguhan nilai patriotisme serta pentingnya menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
“Soal lakon ‘Kangsa Adu Jago’ ini, ada satu harapan dan satu upaya sebagaimana kita kembali menggelorakan pancasila sekaligus menggelorakan nilai-nilai kepahlawanan dimana dalam nilai kepahlawanan, nilai pancasila itu kepentingan bangsa dan negara selalu di depan. Diri kita maupun pribadi, hilang. Sosok Wangsa di banyak literasi adalah sosok yang kontroversial,” Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Reporter: AGUNG / RBTV
Penyunting Artikel: KESYA
