Sumber foto: Kabar Jogja RBTV

YOGYAKARTA – Komunitas Perempuan Bertutur kembali menghadirkan karya literasi bertema isu perempuan dengan merilis sebuah buku kumpulan cerita pendek berbahasa Jawa. Peluncuran buku ini bertepatan dengan peringatan hari jadi komunitas tersebut yang ke-5.

Buku berjudul “Gelang Gono Gini” memuat cerita-cerita pendek yang merekam pengalaman perempuan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari persoalan domestik hingga isu sosial dan politik. Melalui bahasa Jawa yang khas, kisah-kisah dalam buku ini menjadi medium bagi perempuan untuk menyuarakan kegelisahan, pandangan, serta realitas yang mereka hadapi.

Ruang Ekspresi Perempuan Lewat Sastra Jawa

Karya ini lahir dari sayembara penulisan cerita pendek berbahasa Jawa yang sebelumnya diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Bertutur. Dari sejumlah karya yang masuk, cerita-cerita terpilih kemudian dibukukan dan dirilis sebagai bagian dari perayaan ulang tahun komunitas.

Judul “Gelang Gono Gini” dipilih sebagai simbol. Gelang kerap digambarkan dengan perempuan dan nilai keindahan, sementara istilah gono-gini merepresentasikan sesuatu yang bernilai dan dimiliki bersama. Makna tersebut tercermin dalam cerita-cerita yang menempatkan pengalaman perempuan sebagai sesuatu yang berharga dan layak dirawat.

Salah satu penulis dalam buku ini, Happy dan Gendis, menilai karya tersebut menjadi ruang yang penting bagi perempuan untuk mengekspresikan diri, terlebih melalui bahasa daerah.

Sumber foto: Kabar Jogja RBTV

“Menulis bisa menjadi ruang pelepas penat, baik bagi perempuan yang bekerja maupun yang beraktivitas di rumah. Apalagi ini ditulis dalam bahasa Jawa, rasanya jadi lebih dekat dengan keseharian,” ujarnya.

Dorong Literasi dan Pelestarian Budaya Lokal

Perilisan buku ini juga menjadi bukti bahwa semangat literasi di kalangan perempuan masih terus tumbuh. Para peserta sayembara berasal dari beragam latar belakang, namun memiliki kesamaan dalam keinginan untuk menyampaikan gagasan dan pengalaman melalui tulisan.

Peneliti buku “Gelang Gono Gini”, Aris Wahyudi, berharap kehadiran karya ini dapat menjadi pemantik bagi dunia literasi yang saat ini dinilai mengalami penurunan minat.

Sumber foto: Kabar Jogja RBTV

“Cerita pendek punya daya tarik tersendiri. Harapannya, buku ini bisa menggugah minat membaca dan menulis, sekaligus memperkaya literasi berbasis budaya lokal,” tuturnya.

Dengan pendekatan sastra dan budaya Jawa, buku “Gelang Gono Gini” diharapkan tidak hanya menjadi ruang suara bagi perempuan, tetapi juga memperkuat keberadaan karya sastra lokal yang mengangkat isu perempuan secara kontekstual dan bermakna.

REPORTER: TIM KABAR JOGJA RBTV 

PENYUNTING: NZ.KIRANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *