Jakarta, 21 November 2025
Setelah hampir tiga tahun upaya penanggulangan, Indonesia resmi dinyatakan berhasil menutup wabah polio tipe 2. Keputusan ini disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah tidak ditemukannya virus polio pada anak maupun lingkungan sejak Juni 2024. Penetapan tersebut merupakan tonggak penting dalam upaya kesehatan anak di Indonesia. Menurut laporan WHO, keberhasilan ini dicapai melalui rangkaian imunisasi massal, peningkatan cakupan vaksinasi rutin, serta penguatan sistem surveilans nasional.
Vaksinasi Massal Berperan Besar: 60 Juta Dosis Disalurkan
WHO mencatat bahwa selama periode penanggulangan wabah, hampir 60 juta dosis vaksin tambahan diberikan kepada anak-anak Indonesia. Program ini termasuk dua putaran besar imunisasi menggunakan vaksin oral baru (nOPV2) yang dilaksanakan sejak 2022 hingga pertengahan 2024. Selain itu, cakupan vaksin polio inaktif (IPV) dosis kedua ikut meningkat, dari sebelumnya 63% pada 2023 menjadi 73% pada 2024. Kenaikan ini menjadi indikator penting dalam memperkuat kekebalan populasi. Penguatan surveilans, seperti pemantauan Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan pemeriksaan kualitas lingkungan, turut memastikan tidak adanya penularan tersembunyi yang berpotensi memunculkan kembali virus.
Kolaborasi Nasional & Internasional Kunci Keberhasilan
Penutupan wabah ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Selain keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat, sejumlah mitra internasional berperan dalam dukungan teknis dan logistik, termasuk WHO, UNICEF, UNDP, CHAI, dan Rotary International. Kerja sama lintas sektor ini mempercepat distribusi vaksin, memperkuat rantai dingin, dan membantu edukasi publik di daerah dengan cakupan imunisasi rendah.
Waspada Tetap Perlu: Polio Bisa Kembali Jika Imunisasi Menurun
Meski wabah telah berakhir, Indonesia tetap memiliki risiko kemunculan kembali apabila cakupan imunisasi menurun atau akses vaksin tidak merata. Oleh karena itu, WHO dan Kemenkes mendorong agar:
- Imunisasi dasar anak tetap dilakukan lengkap dan tepat waktu,
- Surveilans AFP dan pemeriksaan lingkungan terus dijalankan,
- Edukasi publik mengenai vaksinasi semakin diperluas, khususnya di daerah berisiko.
Keberhasilan ini tidak menandai akhir perjuangan, melainkan awal dari komitmen jangka panjang untuk mempertahankan Indonesia sebagai negara yang bebas polio.
Tentang Rilis Ini
Siaran pers ini disusun sebagai publikasi edukatif untuk mendukung penyebaran informasi kesehatan yang akurat bagi masyarakat, dengan mengacu pada data resmi WHO dan Pemerintah Indonesia.
Kontak Redaksi:
Email: ngusspea@gmail.com
Telepon: —

Sumber : Kompas.tv ( https://share.google/JixoNEzTsM6Mm3s7n )

Sumber : MI Media Indonesia ( https://share.google/2CaQpIngO6YRMNlGU )
