Hidangan Natal di setiap negara mencerminkan budaya dan bahan lokal yang tersedia, menciptakan variasi menu yang fascinatingly berbeda. Di Amerika, kalkun panggang dengan cranberry sauce adalah menu wajib, sementara di Inggris mereka menyajikan roast beef atau goose dengan Yorkshire pudding dan mince pies untuk dessert. Jerman terkenal dengan Stollen, roti manis dengan kismis dan marzipan yang dikonsumsi sambil minum Glühwein, wine hangat berbumbu.

Italia punya tradisi “Feast of Seven Fishes” di Malam Natal, dimana tujuh jenis hidangan seafood disajikan sebagai simbol kesucian dan pantangan daging. Menu bisa termasuk baccalà (ikan cod asin), calamari, lobster, dan berbagai pasta seafood. Di Meksiko, tamales dan pozole (sup jagung dengan daging) menjadi hidangan utama, disertai ponche navideño, punch buah hangat yang harum. Filipina merayakan dengan Noche Buena, makan malam tengah malam setelah Misa de Gallo, dengan menu lechon (babi panggang), pancit, dan bibingka.

Swedia punya tradisi smörgåsbord Natal dengan julskinka (ham Natal), köttbullar (bakso), dan lutfisk (ikan cod yang difermentasi dengan lye). Australia dengan musim panas saat Natal justru menyajikan BBQ di pantai dan pavlova untuk dessert. Di Jepang yang unik, KFC fried chicken menjadi menu Natal paling populer berkat kampanye marketing cemerlang tahun 1970-an. Mengetahui variasi menu Natal di dunia membuat kita menyadari bahwa meski dirayakan berbeda, esensi berbagi dan kebersamaan tetaplah universal!

Sirfah Aulia Ardita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *