Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta mulai melakukan penertiban berbagai baliho bergambar pejabat yang dianggap menjadi bagian dari “sampah visual” di ruang publik. Langkah ini diawali langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dengan menurunkan baliho di depan Puskesmas Danurejan II.
Hasto menegaskan bahwa materi komunikasi publik pemerintah harus kembali fokus pada isi pesan, bukan pada figur yang ditampilkan. Ia meminta seluruh baliho yang menampilkan dirinya maupun Wakil Wali Kota seaBgera ditertibkan dan diganti dengan konten yang lebih edukatif.
“Materi komunikasi pemerintah harus kembali pada substansi. Baliho yang menampilkan saya maupun wakil wali kota sebaiknya diturunkan dan diganti dengan pesan edukasi kepada masyarakat,” ujar Hasto Wardoyo.
Langkah tersebut mendapatkan dukungan dari Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Yogyakarta, M. Arief Budiman. Ia menilai bahwa komunikasi publik seharusnya mengedepankan karya dan capaian yang bisa mendorong perkembangan ekonomi kreatif di kota tersebut.
“Komunikasi publik idealnya menonjolkan program, bukan figur. Selain itu, penyusunan calendar of event yang terencana juga penting untuk menggerakkan ekonomi di Kota Yogyakarta,” ungkap Arief Budiman.
Upaya penertiban ini diharapkan dapat menciptakan tata ruang visual kota yang lebih bersih, tertib, dan nyaman, serta meningkatkan efektivitas penyampaian informasi publik kepada masyarakat.
Rina Maulita | RBTV
