Yogyakarta – Jembatan Kewek yang berada di perbatasan Kotabaru dan Malioboro dalam waktu dekat akan menjalani perbaikan struktural. Kabar ini disambut positif oleh warga, mengingat jembatan tua peninggalan kolonial tersebut menyimpan banyak kenangan masa kecil bagi masyarakat sekitar.
Pantauan pada Senin siang menunjukkan kondisi terbaru Jembatan Kewek, yang usianya telah mencapai hampir satu abad. Dibangun pada era Belanda sekitar tahun 1920-an, jembatan ini menjadi salah satu akses vital bagi warga untuk melintasi Sungai Code menuju kawasan pusat kota.
Nama “Kewek” diyakini berasal dari kata “Kerk Weg” dalam bahasa Belanda, yang berarti jalan menuju gereja. Seiring waktu, penyebutannya berubah di kalangan warga hingga dikenal sebagai Kewek.
Jembatan ini dibangun bersamaan dengan pengembangan kawasan Kotabaru pada 1920-an, dan sejak itu menjadi bagian penting dari rutinitas warga. Bagi sebagian masyarakat lama, Jembatan Kewek menyimpan banyak memori, mulai dari perjalanan menuju sekolah, aktivitas harian, hingga pengalaman masa kecil saat pergi ke Malioboro.
Warga pun mendukung rencana pemerintah untuk melakukan rehabilitasi, demi meningkatkan keselamatan sekaligus menjaga nilai sejarah yang terkandung dalam jembatan tersebut.
“Jembatan ini penuh kenangan bagi kami. Perbaikan memang diperlukan agar lebih aman tanpa menghilangkan sejarahnya,” ujar Tarno, Sekretaris RT 03 Ledok Tukangan.
Mazin, warga lainnya, juga berharap perbaikan dilakukan dengan tetap memperhatikan keaslian struktur jembatan agar identitas sejarahnya tetap terjaga.
Agung / RBTV
