Yogyakarta – Tak hanya dikenal sebagai Kota Pelajar dan Budaya, Yogyakarta juga pernah menjadi pusat perhatian dunia internasional. Pada tahun 1959, kota ini menjadi tuan rumah Konferensi Kolombo, sebuah pertemuan penting negara-negara Asia dan Pasifik yang membahas pembangunan pascaperang. Kini, jejak sejarah diplomasi tersebut kembali dihadirkan melalui pameran arsip bertajuk “Yogyakarta Menyambut Dunia.”

Pameran yang digelar di Yogyakarta ini menampilkan beragam arsip, foto langka, dan dokumen penting yang merekam suasana persiapan, penyambutan para delegasi, hingga momen bersejarah ketika Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyambut para tamu negara dari berbagai penjuru dunia.

Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Konferensi Kolombo 1959 telah ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa tahun 2025, menegaskan pentingnya peristiwa ini dalam sejarah diplomasi dan hubungan internasional Indonesia.

Konferensi yang berlangsung lebih dari enam dekade lalu tersebut tidak hanya menjadi forum pembangunan, tetapi juga ajang promosi kebudayaan dan pariwisata Indonesia di mata dunia. Saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat sebagai Ketua Panitia Konferensi, didampingi Pakualaman VIII sebagai wakil ketua.

Untuk mendukung kelancaran acara, pemerintah membangun sejumlah infrastruktur baru seperti rumah delegasi, lapangan tenis, dan jalan penghubung yang kini dikenal sebagai Jalan Kolombo.

“Pameran ini menjadi pengingat bahwa Yogyakarta pernah menjadi pusat kegiatan diplomasi dunia, sekaligus bukti kontribusi besar daerah ini dalam sejarah hubungan internasional Indonesia,” ujar Wardoyo, Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY.

Adapun lokasi utama konferensi kala itu berada di Gedung Pantja Dharma Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kini menjadi salah satu situs bersejarah penting di Yogyakarta.

Agung | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *