Kebiasaan ngemil di malam hari sering dianggap sebagai biang keladi penambahan berat badan. Namun, apakah anggapan ini benar adanya? Mari kita telusuri fakta di balik kebiasaan yang satu ini.

Banyak orang percaya bahwa makan di malam hari secara otomatis akan membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak. Mitos ini sudah beredar luas di masyarakat, bahkan sering menjadi alasan utama mengapa orang menghindari makanan setelah jam 8 malam. Namun, penelitian ilmiah mengungkapkan fakta yang mungkin mengejutkan.

Kalori Tetap Kalori, Kapan Pun Dikonsumsi

Tubuh manusia memproses kalori dengan cara yang sama, terlepas dari waktu konsumsinya. Yang benar-benar menentukan penambahan atau penurunan berat badan adalah total asupan kalori dalam sehari dibandingkan dengan kalori yang dibakar, bukan waktu makan itu sendiri.

Tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan metabolisme tubuh melambat secara signifikan di malam hari. Tubuh tetap membakar kalori untuk fungsi-fungsi dasar seperti bernapas, sirkulasi darah, dan regenerasi sel, bahkan saat kita tidur.

Mengapa Ngemil Malam Sering Dikaitkan dengan Kenaikan Berat Badan?

Meskipun waktu makan bukan faktor utama, ada beberapa alasan mengapa ngemil di malam hari sering berujung pada penambahan berat badan:

  • Pilihan Makanan yang Kurang Sehat: Camilan malam hari cenderung berupa makanan tinggi kalori, tinggi gula, dan tinggi lemak seperti keripik, cokelat, es krim, atau mi instan. Pilihan ini jauh berbeda dengan camilan sehat seperti buah atau yogurt.
  • Makan Tanpa Kesadaran: Ngemil sambil menonton TV atau bermain gadget membuat kita tidak sadar berapa banyak yang telah dikonsumsi. Kebiasaan ini dapat menyebabkan asupan kalori berlebih tanpa disadari.
  • Porsi Lebih Besar: Di malam hari, kontrol diri cenderung lebih lemah setelah seharian bekerja. Hal ini membuat porsi camilan menjadi lebih besar dari yang seharusnya.
  • Kurang Aktivitas Fisik: Setelah ngemil malam, biasanya tidak ada aktivitas fisik yang berarti sebelum tidur. Berbeda dengan ngemil siang hari yang masih diikuti dengan berbagai aktivitas.

Tips Ngemil Malam yang Sehat

Jika memang merasa lapar di malam hari, tidak perlu menahan diri hingga tersiksa. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Pilih camilan bernutrisi: Seperti buah-buahan, kacang-kacangan tanpa garam, yogurt rendah lemak, atau sayuran dengan hummus. Camilan ini tidak hanya rendah kalori tetapi juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
  • Perhatikan porsi: Gunakan piring atau mangkuk kecil untuk mengontrol porsi, dan hindari makan langsung dari kemasan besar yang membuat sulit mengukur berapa banyak yang telah dimakan.
  • Makan dengan penuh kesadaran: Matikan TV atau gadget, dan fokus pada makanan yang dikonsumsi. Ini membantu lebih cepat merasa kenyang dan menikmati setiap gigitan.
  • Tunggu 10-15 menit sebelum mengambil camilan tambahan: Kadang rasa lapar adalah sinyal haus atau kebosanan, bukan kebutuhan makanan sebenarnya.
  • Sikat gigi setelah makan malam: Trik psikologis ini cukup efektif mengurangi keinginan ngemil karena malas untuk menyikat gigi lagi.

Jadi, apakah ngemil di malam hari membuat gemuk? Jawabannya: tidak secara otomatis. Yang membuat gemuk adalah konsumsi kalori berlebih secara keseluruhan dalam sehari, bukan waktu makannya. Namun, kebiasaan ngemil malam memang sering dikaitkan dengan pilihan makanan yang kurang sehat dan porsi yang tidak terkontrol.

Kunci dari berat badan ideal adalah keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. Jika benar-benar lapar di malam hari, silakan ngemil dengan pilihan yang sehat dan porsi yang wajar. Yang terpenting adalah menjaga pola makan seimbang sepanjang hari dan tetap aktif bergerak.

Ingat, tidak ada makanan yang “dilarang” dalam pola makan sehat. Yang ada adalah pilihan cerdas dan porsi yang tepat, kapan pun waktu konsumsinya.

Kiki Diana Melliasari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *