Kulon Progo – Sebuah talud sepanjang sepuluh meter dengan tinggi lima meter ambrol akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (28/10) sore di Pedukuhan Pengkol, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Selain dipicu oleh curah hujan ekstrem, ambrolnya talud ini juga diduga disebabkan oleh proyek pembangunan jalan beton yang berada di bawah lokasi kejadian.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa sore menyebabkan talud di ruas Jalan Brosot–Ngentakrejo, tepatnya di kawasan rumah warga bernama Yusoko, runtuh pada Selasa malam. Talud setinggi lima meter dan panjang sekitar sepuluh meter tersebut tidak mampu menahan tekanan air, sehingga longsor dan menimpa bagian rumah milik Yusoko.
Sebuah mobil yang tengah terparkir di dekat talud terperosok dan nyaris terbawa material longsor. Selain itu, sejumlah perabot di dalam garasi juga tertimbun material bangunan yang runtuh.

Menurut keterangan pemilik rumah, ambrolnya talud tersebut tidak hanya dipicu oleh hujan deras, tetapi juga karena adanya proyek pembangunan jalan beton di bawah rumahnya. Proses pengecoran jalan tersebut diduga membuat aliran air hujan tidak terdistribusi dengan baik, sehingga menggerus pondasi talud hingga akhirnya runtuh.
“Talud ini sudah beberapa kali retak sejak proyek jalan di bawah rumah saya dimulai. Setelah hujan deras kemarin, akhirnya runtuh,” ujar Yusoko, pemilik rumah yang terdampak.
Akibat material longsor yang menutupi sebagian badan jalan, arus lalu lintas di ruas Jalan Brosot–Ngentakrejo sempat terganggu. Para pengguna jalan harus melintas secara bergantian karena sebagian jalur tertutup timbunan tanah dan batu.
Petugas dan warga sekitar segera melakukan pembersihan material longsor untuk membuka kembali akses jalan. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Bagas | RBTV

