Kota Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Pusat Pastoral Mahasiswa (PPM) Yogyakarta menggelar diskusi rutin Desis dengan tema “Sunyi dalam Suara: Mengapa Masih Diam Saat Negara Runyam?”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak kaum muda berani bersuara demi kebenaran dan kemanusiaan, terutama di tengah situasi sosial yang semakin kompleks.
Diskusi yang berlangsung di Aula PPM Yogyakarta ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang, baik mahasiswa, santri, akademisi, hingga masyarakat umum. Acara ini merupakan kolaborasi antara PPM Yogyakarta, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, serta Jaringan Gusdurian Yogyakarta.
Kegiatan diawali dengan upacara Sumpah Pemuda sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan bangsa, terutama di tengah tantangan sosial dan politik yang semakin dinamis. Tema “Sunyi dalam Suara” diangkat untuk mengungkap keprihatinan terhadap semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk diam dan kehilangan keberanian untuk menyuarakan kebenaran.
Romo Martinus Joko Lelono, PR, Ketua Komisi Hak Kevikepan Yogyakarta Timur, dalam sambutannya menekankan pentingnya generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor dalam perubahan sosial.

“Kita perlu berani menyuarakan kebenaran, terutama ketika negara sedang menghadapi persoalan. Sunyi dalam suara bukanlah pilihan untuk menghadapi ketidakadilan,” ujarnya.
Selain diskusi, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan kreatif, seperti pameran karya, teater monolog, penampilan musik, dan refleksi bersama. Sekitar 70 peserta turut berpartisipasi aktif dalam berbagai rangkaian acara ini. Nur Kholik Ridwan, budayawan sekaligus anggota Jaringan Gusdurian Yogyakarta, berharap kegiatan ini dapat memicu kesadaran generasi muda untuk tidak lagi diam saat bangsa menghadapi tantangan.

“Kegiatan ini menjadi ruang bagi kaum muda untuk berpikir kritis dan berdiskusi tentang isu-isu penting yang dihadapi bangsa kita. Kami berharap generasi muda tidak hanya terlibat dalam percakapan, tetapi juga berani mengambil tindakan nyata,” tambah Nur Kholik.
Melalui diskusi dan kegiatan ini, PPM Yogyakarta berharap generasi muda semakin terdorong untuk berperan aktif dalam menyuarakan kebenaran, menjaga keadilan, dan memperkuat persatuan bangsa. Dengan semangat Sumpah Pemuda, mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara.
RIZKI BUDI PRATAMA / RBTV
