Kulon Progo – Belakangan ini, Jembatan Pandansimo yang seharusnya berfungsi sebagai jalur penghubung penting antara Kabupaten Kulon Progo dan Bantul justru ramai dijadikan sebagai objek wisata dadakan. Banyak pengendara, baik roda dua maupun roda empat, sengaja menghentikan kendaraan mereka di atas jembatan untuk menikmati suasana dan pemandangan sekitar. Tak sedikit pula warga yang memanfaatkannya sebagai lokasi berjualan.
Alih-alih memperlancar arus lalu lintas antarwilayah, Jembatan Pandansimo kini berubah fungsi menjadi kawasan wisata, termasuk di bagian tengah jembatan. Kondisi ini menimbulkan gangguan lalu lintas, sebab banyak warga yang berhenti atau bahkan memarkir kendaraan mereka di atas badan jalan.
Padahal, pemerintah telah memasang rambu larangan berhenti serta spanduk peringatan agar pengguna jalan tidak berhenti atau parkir di sepanjang jembatan. Namun, imbauan tersebut sering kali diabaikan oleh masyarakat.
Situasi semakin parah dengan adanya puluhan pedagang yang membuka lapak dagangan di atas jembatan, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Aktivitas jual beli ini kerap menimbulkan kemacetan, terutama di bagian tengah jembatan yang menjadi titik padat pengunjung.
Pengunjung bernama Yeti dan Atin mengaku datang untuk menikmati pemandangan sore di jembatan tersebut. “Ya cari suasana baru aja kan kebetulan ada jembatan baru, enak buat nongkrong-nongkrong,” ujarnya.
Sebagai solusi, pemerintah telah menyiapkan jalur pedestrian atau trotoar di kedua sisi jembatan untuk mengakomodasi pengunjung pejalan kaki. Selain itu, area parkir juga disediakan di sisi timur dan barat jembatan agar pengunjung dapat menikmati lokasi dengan aman tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Bagas | RBTV