Bantul – Maraknya kecelakaan lalu lintas di jalur Mangunan–Dlingo, Kabupaten Bantul, dalam beberapa waktu terakhir memicu keprihatinan masyarakat. Berdasarkan laporan warga, penyebab utama kecelakaan diduga berasal dari tumpahan bahan bakar solar yang jatuh ke jalan dari kendaraan besar, terutama truk dan mobil pengangkut barang jenis L300.
Data Pemerintah Desa Mangunan mencatat, sejak Juli hingga Oktober 2025, terdapat 29 kasus kecelakaan di jalur tersebut. Sebagian besar melibatkan pengendara sepeda motor dengan korban mengalami luka ringan hingga berat akibat kondisi jalan yang licin.
Salah satu insiden bahkan sempat terekam kamera CCTV, memperlihatkan detik-detik pengendara motor tergelincir dan jatuh setelah melintasi tumpahan solar. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Desa Mangunan berinisiatif melakukan sosialisasi langsung kepada para pengguna jalan, terutama pengemudi kendaraan berbahan bakar solar.
Menurut Dwi Eko Susanto, Carik Desa Mangunan, sosialisasi dilakukan dalam bentuk imbauan lapangan agar para sopir rutin memeriksa tangki dan saluran bahan bakar untuk memastikan tidak ada kebocoran selama perjalanan.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran pengemudi agar lebih berhati-hati dan memastikan kendaraannya dalam kondisi layak sebelum melintas,” jelasnya.
Selain sosialisasi dan pemasangan CCTV tambahan di sejumlah titik rawan, Pemdes Mangunan juga menggandeng Polsek Dlingo, Dinas Perhubungan, Linmas, dan relawan Lengkap Efektif (LengEk) untuk turut mengawasi jalur dan memberikan imbauan langsung kepada pengendara.
Kapolsek Dlingo, IPTU Yuwono, menyampaikan bahwa pihak kepolisian juga melakukan operasi rutin terhadap kendaraan roda empat, khususnya truk dan mobil pengangkut barang, sebagai langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan di kawasan tersebut.
Melalui kerja sama lintas sektor ini, Pemerintah Desa Mangunan berharap angka kecelakaan akibat tumpahan solar dapat diminimalkan dan keselamatan pengguna jalan di jalur rawan semakin terjamin.
Delly | RBTV