Yogyakarta — Menyusul insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa SMA, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memutuskan untuk menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang selama ini menyuplai makanan ke sejumlah sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya pencegahan, sembari menunggu hasil investigasi lebih lanjut terhadap penyebab pasti kasus keracunan tersebut.

Insiden keracunan massal ini terjadi di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta pun bergerak cepat dengan melakukan pengecekan langsung ke lokasi sekolah dan dapur penyedia makanan. Usai memantau situasi di sekolah, Wali Kota Hasto Wardoyo langsung mendatangi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Wirobrajan — dapur yang diketahui menyuplai makanan bergizi gratis (MBG) ke SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Dalam keterangannya, Hasto menyatakan bahwa secara umum, kondisi sarana dan prasarana dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyuplai sebanyak 3.444 makanan bergizi gratis ke sembilan sekolah telah sesuai dengan standar ketentuan dari Badan Gizi Nasional.

Namun demikian, untuk memastikan sumber penyebab keracunan, pemerintah kota masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi oleh para siswa. Proses pengujian ini diperkirakan membutuhkan waktu satu hingga dua minggu ke depan.
Selama proses investigasi berlangsung, operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan dihentikan sementara guna memaksimalkan proses penyelidikan dan menghindari risiko lebih lanjut.
Rina Maulita | RBTV