Kulon Progo — Proyek pembangunan groin atau bangunan pelindung pantai di sepanjang garis pantai sisi selatan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, saat ini baru mencapai dua unit dari total lima unit yang direncanakan.
Pembangunan groin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Yogyakarta untuk melindungi kawasan Bandara YIA dari ancaman abrasi pantai selatan yang dikenal memiliki gelombang laut cukup kuat.
Dari lima unit groin yang direncanakan, dua unit sedang dalam proses pembangunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp84 miliar. Sementara itu, tiga unit lainnya dijadwalkan akan dibangun pada tahun 2026 dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp120 miliar.
Kepala BBWS Serayu Opak, Maryadi Utama, menjelaskan bahwa pembangunan groin dilakukan dengan menempatkan ratusan tetrapod berbobot antara dua hingga tujuh ton. Struktur ini dibangun tegak lurus dari garis pantai sepanjang 75 meter ke arah laut, berfungsi sebagai pemecah ombak sekaligus pelindung garis pantai.
“Dua unit groin yang tengah dibangun saat ini akan dilengkapi dengan dua unit tambahan di sisi timur dan satu unit di sisi barat dari lokasi yang sudah ada. Penempatan ini dirancang agar dapat memberikan perlindungan menyeluruh terhadap garis pantai di kawasan sekitar bandara,” jelas Maryadi.
Wilayah Bandara YIA dinilai sangat rawan terhadap abrasi karena posisinya berada di antara dua sungai besar, yakni Sungai Serang di sisi timur dan Sungai Bogowonto di sisi barat. Dengan adanya groin ini, diharapkan mampu menghambat serta memerangkap sedimen yang terbawa arus laut, sehingga dapat meminimalkan abrasi dan melindungi garis pantai sepanjang kurang lebih 10 kilometer, mulai dari Pantai Glagah hingga Pantai Congot.
BAGAS | RBTV