Gunungkidul – Ritual Labuhan atau Sedekah Laut di Pantai Baron, Gunungkidul, selalu menjadi daya tarik yang tak pernah sepi peminat. Prosesi sakral yang telah menjadi tradisi turun-temurun ini tidak hanya sarat dengan makna religius dan kearifan lokal, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang mempesona.

Setiap tahun, masyarakat pesisir Gunungkidul kembali menampilkan kearifan lokal mereka melalui upacara adat Labuhan atau Sedekah Laut di Pantai Baron, yang terletak di Kecamatan Tanjungsari. Ritual ini merupakan simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta atas berkah yang diterima, terutama hasil laut yang melimpah.

Ratusan warga dan wisatawan datang untuk menyaksikan ritual ini, yang biasanya berlangsung dengan suasana yang khidmat. Doa bersama dipimpin oleh para sesepuh adat, diikuti dengan tabur bunga dan pembacaan doa sebagai bagian dari prosesi spiritual yang penuh makna. Sesaji-sesaji yang telah disiapkan oleh warga pun menjadi bagian dari wujud rasa syukur dan pengharapan kepada Tuhan, serta sebagai bentuk sedekah kepada laut agar memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi para nelayan.

Salah satu tahapan yang selalu ditunggu-tunggu adalah prosesi arak-arakan gunungan, yang berisi hasil bumi, makanan, dan buah-buahan. Gunungan ini dibawa menuju pantai dan diiringi oleh berbagai pertunjukan seni tradisional seperti Gejog Lesung dan Reog Pantai Selatan, yang semakin menambah semarak suasana.

Setelah arak-arakan gunungan, sesaji dibawa ke atas perahu jungkung dan dilarung ke tengah laut. Adegan ini menjadi puncak dari ritual, dengan deru ombak besar Samudra Hindia sebagai latar yang epik dan penuh khidmat. Di tengah laut, belasan kapal nelayan mengelilingi perahu pembawa sesaji, menjadi simbol harapan agar laut senantiasa memberikan keselamatan dan kelimpahan rezeki bagi masyarakat pesisir.

Menurut Oneng Windu Wardana, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, ritual Labuhan tidak hanya berfungsi untuk menjaga tradisi budaya yang telah diwariskan turun-temurun, tetapi juga menghidupkan sektor pariwisata Gunungkidul.

“Labuhan adalah kombinasi yang sempurna antara budaya, spiritualitas, dan keindahan alam laut selatan, menjadikannya sebagai atraksi yang selalu ditunggu setiap tahunnya,” ujarnya.

Bagi Sumardi, seorang nelayan setempat, Labuhan juga menjadi pengingat akan pentingnya keharmonisan antara manusia dan alam.

“Labuhan adalah wujud penghormatan kepada laut, yang telah memberikan kehidupan bagi kami para nelayan. Ritual ini menguatkan citra pariwisata Gunungkidul di mata wisatawan,” katanya.

Ritual Labuhan di Pantai Baron adalah perpaduan yang sempurna antara budaya, kepercayaan lokal, dan keindahan alam. Setiap tahunnya, ritual ini tidak hanya menyajikan kisah spiritual yang mendalam, tetapi juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin merasakan kekayaan budaya dan keindahan laut selatan. Prosesi yang khidmat, diiringi ombak besar dan deru kapal nelayan, semakin menguatkan betapa pentingnya hubungan manusia dengan alam sekitar.

AGUNG / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *