Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini. Sebanyak 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB) telah dibina melalui pelatihan mitigasi dan simulasi evakuasi untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Iswari Mahendrarko, mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di masa peralihan musim. Dalam imbauannya, BPBD meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta tidak membuang sampah ke sungai guna mencegah penyumbatan aliran air yang dapat memicu banjir.

“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai,” ujar Iswari Mahendrarko.

Sebagai langkah antisipasi dini, BPBD Kota Yogyakarta juga melakukan pemantauan tinggi permukaan air sungai melalui 26 alat Early Warning System (EWS) yang tersebar di tiga sungai utama, yakni Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong. Sistem peringatan dini ini berfungsi sebagai alarm apabila terjadi kenaikan debit air, sehingga masyarakat dapat segera melakukan tindakan evakuasi bila diperlukan.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekaligus mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Kota Yogyakarta selama musim hujan berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *