Kulon Progo – Fenomena jet blast yang terjadi di sekitar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) kembali menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan fasilitas umum di tiga kalurahan wilayah Temon, Kabupaten Kulon Progo.

Kerusakan akibat jet blast ini terjadi di Kalurahan Karangwuni, Wates, dan Jangkaran, yang berada di sisi timur dan barat area landasan Bandara YIA. Di Kalurahan Karangwuni, atap bangunan tempat pelelangan ikan (TPI) tampak rusak parah. Genting-genting berjatuhan, dan sejumlah bangunan semi-permanen yang beratap asbes di sekitarnya juga mengalami kerusakan yang cukup berat.

Tidak hanya bangunan yang rusak, hembusan angin kuat akibat jet blast saat pesawat mendarat juga merusak lahan pertanian warga. Tanaman yang sebelumnya produktif kini menjadi tidak layak hasilnya, sehingga merugikan para petani.

Warga setempat mengaku fenomena serupa sudah berulang kali terjadi, dan sedikitnya sepuluh rumah mengalami kerusakan akibat dorongan angin dari mesin pesawat. Mereka berharap agar pihak otoritas bandara segera memberikan solusi konkret agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

“Saya sudah beberapa kali mengalami kerusakan akibat jet blast ini. Rumah saya rusak, gentingnya berjatuhan. Kami berharap ada solusi dari pihak bandara,” ungkap Agung, salah seorang warga yang terdampak.

Senada dengan Agung, warga lain, Sadiyanti, juga mengungkapkan rasa kecewanya. “Angin dari pesawat itu sangat kencang, bahkan sampai merusak tanaman kami. Kami harap ada perhatian dari pihak bandara,” ujarnya.

Winarto, Ketua Nelayan Karangwuni, juga menambahkan bahwa dampak dari fenomena jet blast ini tidak hanya dirasakan oleh warga, tetapi juga oleh nelayan setempat. Tempat pelelangan ikan (TPI) yang rusak berdampak pada aktivitas para nelayan.

Menanggapi hal tersebut, General Manager Bandara YIA, Ruly Artha, menyampaikan empati atas ketidaknyamanan yang dialami oleh warga sekitar. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pemerintah kalurahan setempat serta membentuk tim reaksi cepat. Tim tersebut terdiri dari PT Angkasa Pura Indonesia, Airline Operator Committee, BMKG, dan AirNav Indonesia, yang akan menindaklanjuti kejadian ini.

“Kami sangat mengerti ketidaknyamanan yang dirasakan oleh warga. Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah kalurahan dan membentuk tim untuk mencari solusi terbaik,” ujar Ruly.

Pihak bandara juga berkomitmen untuk terus memantau dan mengupayakan langkah-langkah yang lebih efektif guna mengurangi dampak dari fenomena jet blast ini di masa depan.

Bagas – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *