Gunungkidul, Yogyakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Iklim Tematik bagi petani di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini bertujuan membekali para petani kemampuan memprediksi perubahan cuaca sehingga risiko gagal panen dapat diminimalisir.

Sekolah lapang yang berlangsung di Balai Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, diikuti sedikitnya 30 petani yang tergabung dalam sejumlah kelompok tani setempat. Kegiatan ini menjadi upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang belakangan melanda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui pembelajaran yang diberikan, petani diharapkan mampu memaksimalkan hasil panen sekaligus mengurangi kerugian akibat cuaca yang tidak menentu. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa masih banyak petani yang gagal panen karena hanya mengandalkan “ilmu titen” atau pengetahuan tradisional untuk memprediksi cuaca.

“Petani perlu memanfaatkan kemajuan teknologi, misalnya dengan menggunakan telepon genggam untuk mengakses informasi iklim dan cuaca yang lebih akurat,” jelas Dwikorita.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto menambahkan, dengan adanya Sekolah Lapang Iklim Tematik ini diharapkan petani di Gunungkidul semakin tanggap terhadap perubahan iklim. “Harapannya risiko gagal panen bisa ditekan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian masyarakat,” ujarnya.

AGUNG/RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *