Sukoharjo – Jika ada kawasan yang dikenal sebagai sentra usaha nasi liwet, maka Desa Duwet dan Menuran, Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi salah satunya. Beberapa dapur usaha nasi liwet terkenal berasal dari kedua desa ini, termasuk Nasi Liwet Yu Sani.
Sejak pagi buta, dapur sederhana milik Yu Sani di Dukuh Doyanan, Desa Menuran, Kecamatan Baki, sudah dipenuhi aktivitas. Dapur seluas 10 x 2 meter itu berada belasan kilometer dari lokasi warung tempatnya berjualan.
Sejumlah pegawai sibuk menyiapkan nasi liwet lengkap dengan sayur labu siam, lauk ayam, dan telur. Setiap hari dapur tersebut mengepul dari pagi hingga siang, sebelum sore harinya sajian khas ini dibawa ke pelanggan.
Yu Sani merupakan salah satu pelaku usaha nasi liwet yang cukup lama bertahan. Ia mengawali kiprahnya dengan ikut juragan berdagang nasi liwet keliling, hingga akhirnya mampu membuka warung sendiri di kawasan Solo Baru, Sukoharjo.
Sekitar pukul empat sore, setelah semua hidangan siap, dagangan nasi liwet dibawa ke Jalan Raya Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. Warung dibuka hingga pukul sebelas malam.
Tak hanya warga sekitar yang menjadi pelanggan Yu Sani, banyak juga pembeli dari luar kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Selain Yu Sani, ada pula Nasi Liwet Bu Wongso Lemu yang juga berasal dari Kecamatan Baki. Konon, nasi liwet merupakan makanan kesukaan raja dan kerap disajikan pada momen spesial. Bahkan dalam Serat Centhini disebutkan bahwa nasi liwet sudah ada sejak tahun 1819 Masehi.
Rizki Budi Pratama / RBTV