Bantul – Ratusan warga Dusun Wonorejo, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Bantul, mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi yang diselenggarakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Gadingsari bekerja sama dengan BMKG DIY. Kegiatan berlangsung di Lapangan SD Rojoniten pada Kamis (11/9) kemarin dan turut dihadiri perwakilan dari negara Oman.

Dalam simulasi tersebut, warga diajak terlibat dalam skenario gempa bumi yang berpotensi tsunami. Sirene tanda bahaya dibunyikan, kemudian warga diarahkan menuju lapangan sebagai pusat evakuasi. Sebagian peserta diperankan sebagai korban reruntuhan bangunan yang membutuhkan pertolongan, sementara yang lainnya bertugas sebagai tim medis terlatih. Tidak hanya warga, siswa-siswi SD Rojoniten juga ikut serta dalam pelatihan ini.

Panewu Sanden, Denny Ngajis Hartono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami yang mengancam kawasan selatan DIY. Saat ini, forum PRB telah terbentuk di setiap kalurahan di wilayah Sanden. Ia berharap melalui koordinasi antarlembaga serta latihan berkala, masyarakat dapat memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi potensi bencana.

“Simulasi ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan latihan berkelanjutan, warga bisa lebih terlatih dan tangguh menghadapi kemungkinan bencana,” ujar Denny.

Sementara itu, Lurah Gadingsari, Widodo, menegaskan pentingnya latihan ini agar warga tidak panik ketika bencana terjadi. Menurutnya, dengan kesiapan yang baik, risiko jatuhnya korban jiwa bisa diminimalkan.

Ketua Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengapresiasi penyelenggaraan simulasi. Ia mengingatkan bahwa tiga kapanewon di pesisir selatan Bantul, yakni Kretek, Srandakan, dan Sanden, termasuk dalam zona merah rawan tsunami sehingga membutuhkan kesiapan ekstra.

“Pemerintah Kabupaten Bantul akan terus mendukung kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat, termasuk melalui dukungan anggaran,” ujar Jumakir.

Dengan adanya pemahaman dan kesiapan sejak dini, warga pesisir diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan terburuk saat terjadinya gempa bumi dan tsunami.

DELLY RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *