Kulon Progo – Komunitas Pelestari Budaya Wayang Suket Indonesia mengunjungi sejumlah sekolah melalui program Dolan Sekolahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus memberikan edukasi tentang pembuatan wayang suket dari rumput mendong. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SLB Negeri 1 Kulon Progo, yang berlokasi di Panjatan.

Meski membutuhkan konsentrasi dan ketelitian, para siswa tampak antusias mengikuti setiap arahan dalam proses pembuatan wayang suket. Rumput mendong dipilih sebagai bahan utama karena memiliki karakteristik yang lebih mudah dibentuk dibandingkan jenis rumput lainnya yang hanya tersedia pada musim tertentu. Selain itu, mendong juga banyak dibudidayakan sebagai bahan dasar kerajinan serat yang tahan lama.

Salah satu pelestari budaya wayang suket, Gaga Rizky, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan budaya lokal, tetapi juga menjadi sarana evaluasi bagi para tenaga pendidik untuk menggali potensi siswa.

“Melalui proses pembuatan wayang, guru dapat menilai kemampuan dan menyesuaikan metode pembelajaran secara lebih efektif,” jelas Gaga Rizky.

Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Selain menambah wawasan siswa, program tersebut dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan mereka, serta menumbuhkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal berupa wayang suket.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Selain memperkenalkan budaya tradisional, juga bisa membantu kami sebagai guru dalam menggali potensi mereka,” ujar Yustina Primastuti, guru di SLB Negeri 1 Kulon Progo.

Melalui kegiatan kreatif dan edukatif semacam ini, wayang suket tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang inklusif dan inspiratif bagi seluruh kalangan, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Bagas / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *