Yogyakarta — Menutup rangkaian kegiatan Pekan Menyusui Dunia 2025 dan Bulan ASI Nasional, komunitas Sanggar ASI menggelar aksi damai di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, belum lama ini. Aksi ini dipilih sebagai simbol bahwa dukungan terhadap ibu menyusui harus hadir di ruang publik dan kehidupan sehari-hari.
Dalam aksi tersebut, para peserta melakukan kampanye terbuka tentang pentingnya menyusui, sekaligus mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kebutuhan ibu menyusui di ruang-ruang publik. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperluas edukasi bahwa menyusui adalah hak dasar anak dan bukan semata-mata urusan privat rumah tangga.
CEO Sanggar ASI, Raisika Riyanto, menegaskan bahwa keberhasilan menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama—masyarakat dan pemerintah turut memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui.
“Menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu atau urusan rumah tangga. Ini adalah isu publik yang membutuhkan dukungan luas dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah,” ujar Raisika dalam pernyataannya di lokasi aksi.
Dalam kesempatan tersebut, warga diajak berpartisipasi dengan menandatangani banner dukungan dan menuliskan pesan positif tentang pentingnya Air Susu Ibu (ASI). Banner tersebut menjadi simbol komitmen bersama dalam mendukung gerakan menyusui.
Aksi damai di Titik Nol KM ini menjadi penutup dari seluruh rangkaian kegiatan Pekan Menyusui Dunia 2025 dan Bulan ASI Nasional. Kegiatan ini juga menjadi penegasan bahwa menyusui adalah hak dasar setiap anak, dan memastikan hak itu terpenuhi adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa.