BANTUL – Salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah ketersediaan benih bermutu secara merata. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bantul tengah mengintensifkan program pendampingan pembuatan benih padi kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) di seluruh kapanewon.

Sejak program ini dicanangkan oleh Bupati Bantul beberapa waktu lalu, UPT Balai Benih Barongan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) langsung bergerak melakukan pendampingan teknis kepada kelompok tani calon pembuat benih padi.

Tahun ini, setiap kelompok akan memperoleh benih sumber sebanyak 25 kilogram. Benih tersebut akan ditanam dengan perlakuan khusus agar menghasilkan padi calon benih yang layak didistribusikan.

Setelah masa panen, padi hasil tanam akan didaftarkan ke Dinas Pertanian DIY untuk menjalani uji laboratorium kelayakan benih. Jika dinyatakan lolos, benih tersebut akan mendapatkan sertifikat resmi dan didistribusikan kepada anggota kelompok tani masing-masing.

Varietas Inpari 32 dipilih sebagai benih utama yang akan ditanam petani Bantul. Selain hasil panennya tinggi, varietas ini juga tahan terhadap serangan hama serta memiliki umur tanaman yang relatif pendek, sehingga lebih efisien dari sisi waktu tanam.

Kepala UPT Balai Benih Barongan, Budi Santosa, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2000-an, hasil benih padi di Bantul sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan petani. Namun, sebagian besar benih tersebut berasal dari perusahaan perbenihan swasta dengan harga mengikuti mekanisme pasar.

“Dengan adanya produksi benih sendiri oleh kelompok tani, diharapkan harga benih bisa lebih terjangkau bagi para petani anggota,” ujarnya.

Program Wilayah Mandiri Benih ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Bantul untuk memperkuat kemandirian pangan melalui penyediaan benih berkualitas dari petani untuk petani.

Reporter: Delly – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *