Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Zulkifli Hasan, menyoroti ketimpangan dalam struktur ekonomi nasional saat menghadiri Studentpreneur Bootcamp 2025 di Ballroom UMY Student Dormitory, Bantul. Ia menilai bahwa sejak era reformasi, belum terlihat perubahan signifikan dalam distribusi kekayaan di Indonesia.
Kondisi ini ditandai dengan masih dominannya penguasaan kekayaan oleh segelintir kelompok, sementara mayoritas masyarakat, terutama yang tinggal di pedesaan, belum menikmati akses ekonomi secara adil. Pemerintah menilai perlunya penguatan ekonomi akar rumput sebagai langkah strategis untuk mendorong pemerataan tersebut.
Sebagai bagian dari solusi, mahasiswa Muhammadiyah diajak untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran tersebut diharapkan terwujud melalui semangat kewirausahaan yang tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga berorientasi pada keadilan sosial dan pemerataan kepemilikan ekonomi.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan berbagai program pendukung, seperti penguatan koperasi desa, pengembangan gerai sembako di wilayah terpencil, serta kebijakan hilirisasi industri pangan untuk memperbaiki posisi tawar petani.
Kegiatan Studentpreneur Bootcamp ini diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Indonesia. Forum ini diharapkan dapat menjadi titik awal terbentuknya ekosistem technopreneur Muslim yang mendukung kemandirian ekonomi nasional serta berpihak pada kepentingan masyarakat luas.