Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya dalam modernisasi sarana perkeretaapian. Kali ini, KAI meresmikan lokomotif hasil reverse engineering di Balai Yasa Yogyakarta. Meski berasal dari era 1980-an, lokomotif legendaris ini kini tampil kembali dengan performa yang lebih tangguh dan efisien.

PT KAI secara resmi memperkenalkan inovasi terbarunya, yaitu lokomotif hasil reverse engineering. Peresmian lokomotif tua yang telah diperbarui ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, beserta jajaran di Balai Yasa Yogyakarta.

Lokomotif CC 201 89 16, yang telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade, kini tampil lebih bertenaga berkat pembaruan sistem dan teknologi. Salah satu fitur unggulannya adalah sistem Medha Excitation Propulsion (MEP) berbasis mikroprosesor yang mampu menghasilkan daya hingga 2.100 horsepower dengan respons tenaga cepat dan kontrol presisi. Teknologi ini terbukti lebih efisien dan hemat bahan bakar, menggantikan sistem lama yang masih bersifat elektro-mekanis.

Selain MEP, lokomotif ini juga dilengkapi dengan alternator sebagai pengganti generator DC lama untuk menghasilkan tegangan yang lebih stabil dalam berbagai kondisi kecepatan. Fitur tambahan berupa layar TFT display memudahkan pemantauan kondisi mesin secara real-time oleh masinis.

Seluruh proses reverse engineering ini dilakukan oleh tenaga ahli KAI di Balai Yasa Yogyakarta. Hasil uji performa menunjukkan kinerja optimal, baik untuk operasional angkutan penumpang maupun barang.

“Dengan kombinasi reverse engineering dan pengadaan sarana baru, KAI terus memperkuat perannya dalam menghadirkan transportasi kereta api yang lebih tangguh, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI.

Dengan inovasi ini, KAI semakin optimistis dalam upayanya memberikan layanan perkeretaapian yang modern dan ramah lingkungan untuk masa depan.

AGUNG, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *