SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengembangkan sistem pertanian padi organik bersama sejumlah gabungan kelompok tani (gapoktan). Tingginya permintaan beras organik menjadi peluang bagi para petani untuk mengembangkan pertanian organik, baik untuk jenis beras putih maupun beras merah
Salah satu sentra pertanian padi organik yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Sleman berada di wilayah Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Terdapat sekitar tiga hektare lebih lahan pertanian yang ditanami padi varietas lokal Sembada Merah.
Panen perdana padi organik ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, bersama gapoktan dan dinas terkait. Danang optimistis dengan tingginya permintaan beras organik di pasaran, padi organik Sembada Merah ini akan diterima oleh pasar.
Saat ini, dari satu hektare lahan mampu menghasilkan tujuh ton beras organik, di atas rata-rata hasil nasional yang hanya sekitar lima ton per hektare. Danang juga mengapresiasi petani padi organik yang mampu membuat pupuk organik sendiri sehingga dapat menekan ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Rofiq Andrianto, mendorong para petani Sleman untuk dapat mengadopsi teknik pertanian organik ini. Selain itu, dengan penanaman padi varietas lokal juga dapat membantu menjaga dan mempertahankan varietas padi khas Sleman, yaitu Sembada Merah dan Sembada Hitam.
Selain di Widodomartani, sistem pertanian padi organik menggunakan varietas lokal ini juga dikembangkan di sejumlah titik lain seperti Prambanan, Berbah, dan Ngaglik, dengan total luas lahan sekitar 32 hektare.
Widi / RBTV