Yogyakarta – Sebanyak 275 siswa dari seluruh kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi terdaftar sebagai peserta didik di Sekolah Rakyat DIY. Sebagian dari mereka telah langsung memasuki asrama Sekolah Rakyat yang berlokasi di Bantul untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat ini merupakan implementasi dari arahan Presiden untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui penyediaan akses pendidikan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin.

“Sekolah Rakyat DIY saat ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan 10 rombongan belajar dan fasilitas lengkap seperti ruang kelas ber-AC, laboratorium, perpustakaan, UKS, serta lapangan olahraga,” ungkap Endang Patmintarsih.

Selain itu, asrama untuk siswa putra dan putri juga telah disiapkan dengan berbagai perlengkapan dasar. Setiap siswa mendapatkan fasilitas tempat tidur, makanan, serta tujuh setel seragam untuk menunjang kegiatan belajar.

Kepala Sekolah Rakyat, Agus Ristanto, menambahkan bahwa pembelajaran akan diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang lebih panjang. Hal ini bertujuan agar para siswa dapat beradaptasi dengan sistem asrama yang menjadi bagian dari pendidikan di Sekolah Rakyat.

“Selain kegiatan akademik, siswa juga akan dibekali dengan berbagai kegiatan non-akademik seperti Pramuka, PMR, Paskibra, seni musik dan tari, hingga pengajaran Iqro bagi siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an,” jelas Agus Ristanto.

Dengan dukungan fasilitas internet berkecepatan tinggi serta tenaga pengajar bersertifikat, Sekolah Rakyat DIY diharapkan mampu menjadi model pendidikan transformasional bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di Indonesia.

TIM KABAR JOGJA, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *