Yogyakarta – Puluhan warga memadati kawasan Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Yogyakarta, pada Minggu pagi (8/6), untuk mengikuti tradisi rebutan gunungan yang berisi tanaman rempah-rempah. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Godhong Opo-Opo yang digelar sebagai upaya menghidupkan kembali warisan budaya sekaligus mengampanyekan kekayaan rempah-rempah Nusantara.
Festival diawali dengan prosesi kirab gunungan rempah yang diarak mengelilingi kawasan Taman Budaya. Gunungan tersebut terdiri dari berbagai tanaman seperti jahe, kunyit, daun sereh, dan daun salam. Prosesi kirab dikawal oleh prajurit bregodo yang menambah kekhidmatan suasana.
Setelah kirab selesai, gunungan rempah diletakkan di halaman Taman Budaya. Dalam hitungan detik, puluhan warga—yang didominasi perempuan dan lansia—langsung menyerbu gunungan tersebut untuk mendapatkan rempah-rempah yang tersedia. Tanaman yang diperoleh umumnya akan digunakan sebagai bumbu dapur atau diolah menjadi minuman herbal.
“Saya senang sekali bisa ikut rebutan gunungan ini. Biasanya rempahnya saya buat jamu atau bumbu masak,” ujar Sumartini, salah satu warga.
Ketua panitia festival, Priyo Mustiko, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian utama dari Festival Godhong Opo-Opo yang digagas oleh Komunitas Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara. Selain rebutan gunungan, festival ini juga menampilkan kesenian rakyat dan pameran produk berbasis tanaman tradisional.
“Festival ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarana edukasi dan pelestarian. Kami ingin masyarakat lebih sadar terhadap nilai budaya serta manfaat kesehatan dari rempah-rempah lokal,” jelas Priyo Mustiko.
Festival Godhong Opo-Opo tidak sekadar menjadi perayaan tahunan, melainkan menjadi ruang temu antara tradisi lokal, pelestarian lingkungan, dan kearifan Nusantara yang mulai terlupakan.
AGUNG, RBTV