Yogyakarta — Mahasiswa asing dari berbagai negara tampil memukau dalam sebuah pentas seni budaya yang mengangkat cerita rakyat legendaris Indonesia, Timun Emas. Acara ini bukan hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menunjukkan kecintaan mereka terhadap kekayaan budaya Nusantara.
Puluhan mahasiswa internasional dari negara seperti Tajikistan, Turki, Mesir, Madagaskar, hingga Tiongkok menampilkan pertunjukan seni yang luar biasa dalam acara Graduation Gala Mahasiswa Internasional. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dan berlangsung di hall kampus setempat.
Pentas seni ini merupakan puncak dari pelatihan intensif seni dan budaya Indonesia yang telah mereka ikuti selama beberapa bulan terakhir.
Dalam pertunjukan tersebut, para mahasiswa membawakan kisah Timun Emas melalui beragam ekspresi seni, seperti drama, tari tradisional, pembacaan puisi, hingga memainkan gamelan Jawa yang telah mereka pelajari secara langsung. Tak ketinggalan, tembang-tembang dolanan anak juga ditampilkan, menciptakan suasana akrab yang penuh nilai budaya.
“Saya sangat senang bisa ikut pertunjukan ini. Saya belajar banyak tentang budaya Indonesia dan cara mengekspresikannya melalui seni,” ujar Raghda, mahasiswa asal Mesir.
“Ini pengalaman luar biasa. Saya berharap budaya Indonesia bisa semakin dikenal di dunia,” tambah Park Songpin, mahasiswa asal Tiongkok.
Selain tampil di panggung, para mahasiswa juga mempelajari pesan moral dan nilai filosofis yang terkandung dalam cerita rakyat Indonesia. Mereka berharap, bahasa dan budaya Indonesia dapat lebih dikenal dan dihargai di berbagai negara.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Muchlas MT, menyampaikan bahwa pentas seni ini menjadi simbol kolaborasi dan persahabatan lintas negara melalui jalur budaya.
“Mahasiswa asing tidak hanya belajar, tetapi juga ikut menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di mata dunia,” ungkapnya.
Acara ini menjadi wujud nyata diplomasi budaya, sekaligus mempererat hubungan internasional melalui pendidikan dan pertukaran seni.
Agung – RBTV