Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, angkat bicara terkait kasus perusakan belasan makan non-Muslim yang diduga terjasi di dua lokasi, yakni Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta.

Ditemui setelah menghadiri peluncuran kick-off Gerakan Bebas Nyamuk di salah satu hotel di Yogyakarta, Sri Sultan mengaku belum mengetahui secara pasif motif di balik aksi perusakan tersebut.

Insiden ini terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, serta di TPU Baluwarti, Kampung Basen, Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.

Menanggapi kejadian tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa proses penyelidikan dan penanganan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada aparat penegak hukum.

AGUNG, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *