PSS Sleman berhasil menjaga asa untuk tetap bertahan di Liga 1 musim depan usai meraih kemenangan penting atas PSM Makassar dengan skor 3-1 dalam pekan ke-31 Liga 1 di Stadion Maguwoharjo. Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyayangkan kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan tim Juku Eja.
Lanjutan pekan ke-31 Liga 1 2024-2025 mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan tamunya, PSM Makassar, di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Pertandingan kali ini adalah laga wajib menang bagi Super Elang Jawa jika ingin selamat dari degradasi.
Tim asuhan Pieter Huistra memulai laga dengan lambat, penguasaan bola mereka tidak sampai mengancam gawang lawan.
Pada menit ke-13, Yuran Fernandes memanfaatkan sepak pojok dan mencetak gol menggunakan posturnya. Namun, setelah pengecekan VAR, gol tersebut dianulir wasit karena Yuran terbukti mendorong bek PSS Sleman.
Tim tamu membuka keunggulan pada menit ke-26 melalui gol yang dicetak Nermin Haljeta. Selang dua menit, tuan rumah menyamakan kedudukan melalui tendangan voli pemain muda, Dominikus Dion.
Tidak puas dengan gol itu, PSS unggul sebelum turun minum. Kali ini, Riko mengirim umpan silang tepat ke kaki Marcelo Cirino yang meneruskannya ke gawang Reza, skor menjadi 2-1.
Pada babak kedua, PSM mencoba menyamakan kedudukan, tetapi PSS kembali diuntungkan keputusan VAR. Gustavo Tocantins beradu badan dengan Syahrul Lasinari sebelum berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Setelah wasit mengecek VAR, Tocantins dianggap tidak melakukan pelanggaran. PSS menang atas PSM Makassar dengan skor 3-1.
Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyayangkan kepemimpinan wasit Nendi Rohendi. Dia menilai beberapa keputusan wasit merugikan timnya dan cenderung membantu tuan rumah PSS Sleman. Dalam video yang diperlihatkan, Tavares menyebut ada beberapa momen yang menunjukkan ketidakadilan dalam keputusan wasit.
Dengan hasil ini, PSS naik satu peringkat ke posisi 17, melewati PSIS Semarang, dan menjaga asa untuk bertahan di Liga 1.
Agung RBTV