Di tengah hiruk-pikuk Pasar Beringharjo, Yogyakarta, yang selalu sibuk, ada pemandangan yang menyentuh hati. Puluhan buruh gendong di pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta ini memilih cara unik dan bermanfaat untuk mengisi waktu istirahat mereka selama Ramadan.

Sembari menunggu waktu berbuka puasa, para buruh gendong berkumpul di sudut pasar, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan khusyuk. Selain mengaji, mereka juga memanfaatkan waktu untuk menghafal doa-doa harian dan belajar mengenal huruf hijaiyah.

Meskipun usia senja dan kelelahan setelah seharian bekerja menjadi buruh gendong, semangat mereka dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta tak surut. Aktivitas ini mendapat bimbingan dari empat hingga lima guru pendamping yang dengan sabar mengajarkan mereka membaca mulai dari Iqro hingga Al-Qur’an.

Warjati, salah seorang buruh gendong, mengatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kami. Selain menambah pahala di bulan suci, kami juga bisa semakin mengenal Al-Qur’an dan doa-doa harian.”

Menurut Risalatin Sutadi, guru ngaji yang memandu kegiatan ini, tujuan utama kegiatan tersebut adalah memberantas buta huruf Al-Qur’an di kalangan buruh gendong. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode KIBAR (Kreatif, Inovatif, Brilian, Aktif, Religius), yang membuat pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan.

Risalatin Sutadi menambahkan, “Tradisi ini terus kami lakukan setiap Ramadan. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi buruh gendong tetapi juga bagi lingkungan sekitar.”

Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang diharapkan terus berlanjut sebagai bentuk inspirasi dan kebaikan yang meluas ke masyarakat lainnya.

AGUNG, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *