Menjual ayam dengan harga lebih murah, yakni selisih Rp2.000–Rp3.000 per kilogram, puluhan pedagang ayam di Pasar Wates menggelar aksi demonstrasi di salah satu lapak ayam yang berjarak 100 meter dari pasar. Massa baru membubarkan diri setelah dagangan ayam selesai dikemas.

Paguyuban Pedagang Ayam Wates geram lantaran harga yang dijual oleh lapak ayam Yahya Boiler dan Rekan ini jauh lebih murah dari harga pasaran. Suasana pasar langsung heboh lantaran puluhan pedagang ayam menggeruduk salah satu lapak yang berjualan ayam boiler hanya berjarak 100 meter dari Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada lapak daging ayam yang digeruduk tersebut, setiap kilogramnya dijual hanya berkisar Rp30.000–Rp32.000, sementara harga pasaran sudah mencapai Rp34.000 per kilogram. Para pedagang sebelumnya telah memberikan peringatan agar mengikuti harga pasaran, namun pemilik lapak tetap bertahan dengan harga murahnya. Akibatnya, omzet pedagang lain mengalami penurunan hingga 50%.

Baru berjualan dua minggu di Pasar Wates dan sudah pindah dua kali ke lokasi berbeda karena diusir pedagang lain, pegawai Yahya Boiler dan Rekan ini mengaku hanya menjalankan usaha bosnya dan menjelaskan bahwa persaingan harga dianggap sah.

“Sudah kita peringatkan dan memberi toleransi beberapa hari supaya harga disamakan, ternyata tetap tidak, kita sendiri tidak bisa makan malah orang-orang membeli di tempat yang murah, terus kami (Paguyuban) sepakat juga untuk melarang orang luar (Bantul) agar tidak merusak harga distribusi di Wates, Kulon Progo.” Ujar Zidni Pedagang Ayam Pasar Wates.

Sementara itu, Wahyudi, seorang pedagang ayam, mengatakan bahwa ia didemo lantaran dianggap merusak harga pasar oleh pedagang lain. Kemudian ia menjelaskan bahwa dirinya telah pindah tempat dan telah diperbolehkan, namun masih tetap didemo.

Lantaran jumlah massa semakin banyak, polisi berusaha membubarkan aksi tersebut. Namun, massa tetap bertahan hingga lapak tersebut gulung tikar dan dibawa pulang ke rumah bosnya di Imogiri Barat, Bantul.

Bagas, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *