SOLO – Bubur Samin atau Bubur Banjar menjadi menu berbuka puasa yang khas di Kota Solo, Jawa Tengah. Tepatnya di Masjid Darussalam, Serengan, warga rela mengantre untuk menikmati bubur ini.
Tradisi berbuka puasa dengan Bubur Samin ini menjadi tradisi di Solo, namun berasal dari luar Pulau Jawa. Tengok saja di Masjid Darussalam, Jayengan Kidul, Serengan, Solo ini, untuk memperoleh Bubur Samin khas Banjarmasin.
Setiap usai sholat Ashar, di halaman masjid ini berubah menjadi layaknya dapur umum, dengan deretan rantang atau wadah-wadah untuk tempat bubur. Total takmir masjid menyediakan seribu tiga ratus porsi Bubur Samin.
Dua ratus porsi Bubur Samin sebagai menu santap berbuka puasa di Masjid Darussalam, sedangkan seribu seratus porsi untuk dibagikan kepada siapa saja yang ingin menikmati bubur ini.
Tradisi bagi-bagi Bubur Samin ini telah ada sejak tahun 1985 atau empat puluh tahun silam. Langgar Darussalam sendiri telah berdiri sejak tahun 1901.
Langgar Darussalam memang didirikan oleh para perantau dari Banjarmasin yang berdagang emas di Kota Solo sejak awal abad kedua puluh silam. Mereka berkumpul di satu kampung untuk menjalani hidup bersama dan tetap menjaga ajaran Islam.
Hingga saat ini, masyarakat berdarah Borneo ini masih tetap melestarikan kebersamaan mereka dengan mempertahankan tradisi makan Bubur Samin ini. Dalam sehari, tak kurang dari lima puluh kilogram beras dimasak menjadi Bubur Samin.
Rizki Budi Pratama, RBTV