Mengetahui dan sering membaca tentang batik belum cukup untuk memahami bagaimana batik dibuat hingga menjadi sebuah kain yang cantik. Dari sinilah SMP Negeri 2 Pengasih Kulon Progo mengajak siswanya untuk mencoba membatik secara berkelompok.

Bagi para siswa, ini adalah pengalaman pertama mereka membatik. Walaupun awalnya canggung saat menorehkan kuas, kegiatan ini memberikan kesan mendalam, terutama karena dilakukan bersama teman-teman mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap batik serta mendorong mereka menjadi pelestari warisan budaya.

Para siswa ini dikenalkan bagaimana membuat batik supaya lebih dekat dengan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, yang nantinya mereka akan berperan sebagai pelestarinya.

Dalam prosesnya, sejumlah guru turut mendampingi para siswa, memberikan keleluasaan bagi mereka untuk bereksperimen dalam mencoret dan mewarnai kain batik. Sebrina Angelica Suha, salah satu siswi yang mengikuti kegiatan ini, mengungkapkan bahwa ia baru pertama kali belajar membatik dan merasa senang karena mendapatkan pengalaman langsung serta wawasan baru.

Sebrina Angelica Suha, salah satu siswi mengungkapkan bahwa dirinya baru pertama kali belajar membatik, ia cukup senang karena dapat menambah ilmu.

Kegiatan membatik ini mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi pihak sekolah, ini merupakan langkah strategis dalam menanamkan kecintaan terhadap batik sekaligus membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka di bidang seni dan desain.

Kepala SMP Negeri 2 Pengasih Kulon Progo, Subiyanto, berharap kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan rasa bangga terhadap produk lokal, tetapi juga mendorong jiwa entrepreneur para siswa, baik sebagai seniman maupun pengusaha batik di masa depan.

Bagas, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *