Air sungai di Dusun Gayam, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, tercemar dan berubah menjadi kehitaman. Akibatnya, ratusan ikan di anak Sungai Serang mati.
Dalam video amatir yang direkam salah satu warga, terlihat air sungai berubah warna menjadi hitam dengan banyak buih. Selain perubahan warna, sepanjang aliran anak Sungai Serang juga tercium aroma tidak sedap.
Warga menduga pencemaran ini disebabkan oleh air lindi dari Tempat Penampungan Akhir (TPA) Banyuroto yang dialirkan ke anak sungai tanpa melalui proses pengolahan yang benar. Ekosistem ikan yang mati diduga kuat merupakan dampak pencemaran tersebut.
Tidak hanya mencemari sungai, air lindi TPA Banyuroto juga sering meluap ke lahan persawahan warga. Hal ini mengancam tanaman padi yang berpotensi gagal panen, karena bulir padi biasanya menjadi kopong atau tidak berisi.
Menurut Budi Purwanta, Kepala UPT Persampahan, Air Limbah, dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo, kemunculan air lindi di anak Sungai Serang biasanya terjadi saat musim hujan. Namun, belakangan hujan jarang turun di sekitar wilayah tersebut. Akibatnya, air lindi yang biasanya bercampur dengan drainase dari sawah dan irigasi justru tidak bercampur, sehingga tingkat kepekatan air lindinya menjadi tinggi.
Pernyataan:
- Ngadiman, Petani
- Marmo, Warga
- Budi Purwanta, Kepala UPT Persampahan, Air Limbah, dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup berupaya menutup sementara aliran outlet air lindi di penampungan dan akan melakukan perawatan pengolahan limbah. Selain itu, petugas juga akan melakukan penggelontoran aliran anak sungai untuk meminimalisasi dampak pencemaran yang lebih luas.
Bagas, RBTV