KOLON PROGO – Silase menjadi salah satu pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan petani untuk meningkatkan kualitas pakan hijauan pada hewan ternak. Silase juga memungkinkan peternak menyimpan pakan hijauan dalam jangka waktu jauh lebih lama, serta pembuatannya yang mudah, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Pengolahan pakan hijauan menjadi silase semakin populer diterapkan di kalangan pembudidaya atau peternak tradisional. Seperti dilakukan salah seorang peternak domba, Tohir, asal Garongan, Panjatan, Galur, Kulon Progo. Ia mengaku membuat silase, yakni pakan hijauan yang diawetkan dan difermentasi, memanfaatkan limbah pertanian dengan cara yang sangat sederhana.
Pertama, daun-daun hijauan dicacah menggunakan mesin agar hancur dan berukuran lebih kecil. Setelah itu, daun dimasukkan dalam wadah berupa tong agar kedap udara. Daun cacahan kemudian dipres secara manual dengan cara diinjak-injak menggunakan kaki sampai terisi penuh. Sebagai perasa, bisa ditambahkan garam serta brand polar di sela-sela lapisan daun cacahan. Setelah terisi penuh, tong kemudian ditutup rapat agar kedap udara.
Setelah dibiarkan dalam waktu 7 hari, fermentasi silase akan jadi. Hal itu biasanya ditandai dengan munculnya aroma silase yang mirip aroma tape. Jika sudah begitu, maka silase pun siap digunakan sebagai pakan ternak. Cara ini sudah ia lakukan sejak 3 bulan terakhir untuk pakan ternak domba miliknya.
Menurut Tohir, pemberian silase secara full tidak memberikan efek samping apapun pada domba. Domba justru bisa berkembang sangat baik tanpa ada kendala. Selain bisa meningkatkan nilai protein pada pakan hijauan, dengan silase ini peternak juga bisa menyimpan pakan hijauan hingga berbulan-bulan lamanya. Sehingga memungkinkan peternak memiliki stok bank pakan ketika musim kemarau tiba.
Bagas, RBTV