YOGYAKARTA-Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono Kesepuluh, Mengajak Warga dan Seluruh Pihak yang Berkegiatan di Lereng Merapi untuk Ikut Menjaga Lingkungan dan Tidak Melakukan Perusakan. Lereng Merapi Menjadi Daerah Tangkapan Air Tanah yang Diperlukan untuk Seluruh Warga Yogyakarta.
Himbauan dan ajakan untuk melestarikan lingkungan ini disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono Kesepuluh, di Nawang Jagad Kaliurang belum lama ini. Secara khusus, Sultan mengajak seluruh pihak yang berkegiatan di Lereng Merapi untuk aktif dalam pelestarian lingkungan dan tidak melakukan perusakan.
“Regenerasilah untuk membangun kesadaran cinta lingkungan. Jangan merusak lagi, tapi bagaimana menjaga ciptaannya.” ujar Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sultan juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan anak muda untuk ikut melestarikan lingkungan.
Lebih jauh, GKR Mangkubumi menjelaskan, antara Merapi dengan gumuk pasir yang ada di Parangtritis dan Parangkusumo saling berkait. Saat ini, Kraton Yogyakarta sedang melakukan penataan keduanya.
Gumuk pasir sendiri sangat berharga karena di dunia hanya ada dua, yakni satu di Perancis dan satu di Yogyakarta.
“Karena gumuk pasir sekarang yang seharusnya luasannya 400-an hektar, sudah tinggal 17 hektar saja. Nah, kita ingin mengembalikan, karena gumuk pasir di dunia hanya ada 2, satu di Perancis dan satu ada di Yogyakarta. Nah, ini yang harus kita jaga dan kita kembalikan dengan sebaik-baiknya semampu kita.” ujar GKR Mangkubumi, Puteri Sultan Hamengku Buwono X
GKR Mangkubumi menambahkan, pasca erupsi 2010, sungai yang mensuplai air ke wilayah Yogyakarta tertutup lahar dan kondisi Gunung Merapi rusak karena pertambangan. Dirinya mengingatkan bahwa seluruh warga di Yogyakarta membutuhkan air, lingkungan, dan udara yang sehat.
Widi, RBTV