Hampir sepekan, program unggulan makan bergizi gratis atau MBG mulai digulirkan di sejumlah daerah di seluruh Indonesia. Berbagai respons dan tanggapan muncul, memberikan catatan terkait program yang digagas oleh pemerintah, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini.
Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo, menilai bahwa program MBG sangat penting untuk didukung oleh seluruh masyarakat. Menurutnya, program ini sangat strategis karena menyasar kelompok usia produktif, mulai dari anak-anak usia TK hingga SMA, serta ibu-ibu hamil yang nantinya akan menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia 10 hingga 20 tahun ke depan.
Toto Sudargo, Pakar Gizi UGM Yogyakarta Mengatakan:
“Tentu saja program ini sangat penting dan harus didukung oleh seluruh masyarakat, karena berfokus pada usia-usia produktif. Ini akan menentukan kualitas Indonesia di masa depan. Dan saya berharap program ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Toto.
Toto Sudargo juga memberikan catatan penting terkait pengelolaan program MBG yang sebaiknya tidak mencari keuntungan atau profit dari biaya yang dipatok sebesar 10 ribu rupiah per porsi. Dia mengingatkan agar program ini benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi yang tepat, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Toto Sudargo, Pakar Gizi UGM Yogyakarta Mengatakan:
“Secara gizi, menu dalam makanan harus memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi siswa. Kita tidak perlu fokus pada kuantitas, tetapi lebih pada kualitas. Menu makanan harus enak dan bergizi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Toto Sudargo menekankan pentingnya kualitas makanan yang disajikan, di mana makanan yang enak dapat mendorong anak-anak untuk terus menantikan menu berikutnya. Hal ini akan berdampak positif bagi pola makan anak-anak yang lebih bergizi.
Toto Sudargo, Pakar Gizi UGM Yogyakarta Mengatakan:
“Ketika kita makan dan menikmati makanan yang enak, anak-anak akan merasa penasaran dan menantikan menu besok. Itu yang penting, kualitas makanan harus terjaga agar anak-anak tertarik untuk melanjutkan program ini,” ujar Toto.
Selain itu, program makan bergizi gratis ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan UMKM, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam program ini.
Program makan bergizi gratis ini memang membawa angin segar, namun tetap membutuhkan perhatian agar pengelolaannya tetap fokus pada kualitas dan tidak terjebak pada keuntungan semata. Dengan dukungan masyarakat, program ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk masa depan Indonesia.
Demikian laporan ini, saya Widi untuk RBTV.