Kabar gembira datang dari dunia perfilman Indonesia. Dalam ajang Alternativa Film Festival yang digelar di Yogyakarta, tiga film karya anak negeri berhasil menembus tahap nominasi. Festival ini merupakan ajang tahunan yang menyajikan karya-karya film dari berbagai negara, dengan fokus pada isu-isu sosial yang relevan.
Pada tahun ini pula, Indonesia menjadi negara dengan submission film paling banyak, yaitu 200 film dari total 1.045 film.
Pada ajang ini, sebanyak 25 film masuk nominasi, di mana ada tiga film dari Indonesia berhasil masuk nominasi.
Salah satu film yang menarik perhatian adalah Woman from Rote Island yang mengangkat masalah kekerasan seksual dari perspektif perempuan.
Dua film lain masuk dalam kategori Short Program, yakni Accidentally Intentional dan Samu: The Terrible and His Sin.
Festival film ini diharapkan memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada pembuat film atau sineas yang karyanya bisa mengubah cara melihat dunia menjadi lebih baik.
“Kira kira mereka mengangkat Isu apa yang penting di Komunitas mereka. contohnya temen temen dari Thailand, Malaysia, Netpal, India pastikan disetiap masyarakat ini komunitas ini punya isu isu sosial yang mereka konsen, maka dari itu kita pengen mereka mengangkat isu isu tersebut kemudian mereka masuk ke Alternativa bagian ekosistem kita dan kita akan bantu putarkan di seluruh dunia tempat kita nanti untuk menjalankan Alternativa seperti itu. Nah isu isu yang tahun ini kita dapatkan adalah yang pertama Kesetaraan Genre, kemudian Hak hak Remaja dan juga Hak hak anak anak, kemudian ada bagaimana kita menanggap i isu isu kehilangan orang tercinta dan juga isu tentang kesetaraan dikomunitas dibeberapa negara.” Kata Wahyu Ramadhan selaku Communication Manager In Drive.
Alternativa Film Project merupakan proyek nirlaba internasional yang diluncurkan Indrive pada tahun 2023 lalu di Asia Tengah. Festival film ini mendukung dan mempromosikan suara-suara baru dalam industri film yang sedang berkembang dengan total hadiah 100 USD.
Agung, RBTV.