Inovasi Lilik Purtiyati dari Kulon Progo dalam mengolah rempah-rempah herbal menjadi serbuk kristal menunjukkan bagaimana ide kreatif dapat mengatasi tantangan tradisional dalam bisnis jamu. Dengan proses kristalisasi, jamu yang sebelumnya memiliki umur simpan terbatas kini dapat dinikmati dalam bentuk praktis dan tahan lama, sehingga memperluas jangkauan konsumen dan memberikan solusi bagi pecinta jamu.
Keunggulan dari jamu kristal yang diciptakan Lilik Purtiyati adalah
1. Praktis dan Mudah Diseduh: Konsumen dapat menikmatinya kapan saja tanpa perlu khawatir akan kualitas jamu yang cepat rusak.
2. Diversifikasi Produk: Varian seperti beras kencur, teh telang, dan wedang uwuh tidak hanya menjaga cita rasa tradisional tetapi juga manfaat kesehatan khas jamu.
3. Dampak Ekonomi Lokal: Pemanfaatan bahan baku dari petani lokal dan pemberdayaan lima karyawan aktif menciptakan dampak positif bagi komunitas sekitar.
“Karena ibu saya itu penjual jamu gendong, kadang-kadang tersisa banyak jamunya, dan ketika jamunya tersisa banyak gabisa diawetkan. Akhirnya dari situ mulailah proses untuk membuat jamu yang awet. Contohnya seperti apa? Kita kristal kan seperti ini. Jadi ini juga sangat mempermudah untuk para konsumen pecinta jamu di luaran sana yang sedang sibuk bisa minum jamu kapanpun tinggal nyeduh tanpa harus ribet lagi, tanpa harus kotor-kotor lagi tangannya.” Ungkap Lilik Purtiyati, owner ngiras nyawiji.
Namun, Lilik menghadapi tantangan dalam memasarkan produknya ke pasar internasional, terutama karena kurangnya pengalaman di bidang ekspor. Langkah pengembangan bisnis, seperti diversifikasi ke produk massage oil, menunjukkan tekadnya untuk terus berinovasi dan memperluas pasar.Dengan dukungan promosi yang lebih luas dan pelatihan dalam ekspor, bisnis jamu kristal ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produk unggulan Kulon Progo, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global.
Bagas, RBTV