Hari ulang tahun, menjadi hari spesial. Pun dengan museum radya pustaka, di kota surakarta, jawa tengah. Museum di tengah kota surakarta ini, berulang tahun ke-134.

“Pada hari ini kami melakukan rangkaian acara pembukaan pameran dan juga wilujengan wuku. Kebetulan saat ini adalah wilujengan wuku Pahang. Acara pembukaan pameran kawia atau kisah sastra dan pujangga dibuka oleh bapak Pj Walikota Surakarta. Adapun rangkaian acara pembukaannya, berupa sambutan dan juga pembacaan geguritan oleh tamu kehormatan. Yang hadir adalah bapak Pj walikota, kemudian bapak kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kota Surakarta kemudian yang ketiga dari kraton kasunanan Surakarta, hadir juga putri pembayun dari sinuwun bangkubuwono ke XIII, yang hadir adalah gusti kanjeng ratu timur, beserta adiknya gusti kanjeng ratu Ratih yang rawuh juga pada acara hut ke-134 museum radya pustaka Surakarta.” Ucap Bonita Rintyowati Kepala UPT Museum.

Berbagai acara menyemarakkan, peringatan seratus tiga puluh empat tahun, Museum Radya Pustaka.

“Bagi para masyarakat silahkan datang ke museum radya pustaka, kita akan menyaksikan banyak karya karya pujangga sastra pada masa mataram kuno maupun mataram islam, mulai dari masa kerajaan tarumanegara sampai masa kerajaan keraton kasunanan Surakarta, sekian ratus tahun tersimpan ada di museum radya pustaka. So please come and visit kunjungi museum radya pustaka.” Ucap Bonita Rintyowati Kepala UPT Museum.

Pemerintah Kota Surakarta memiliki perhatian besar terhadap Museum Radya Pustaka. Pemkot Surakarta pun memiliki rencana untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan Museum Radya Pustaka.

“Saya pikir ini bagus sekali ya untuk meningkatkan animo masyarakat khususnya di solo untuk mencintai koleksi-koleksi yang ada di museum radya pustaka. Untuk kedepan perlu ada inovasi dan tadi saya liat juga sudah memadukan koleksi-koleksi dengan tekhnologi informasi,jadi di buat sedetail mungkin sehingga menciptakan animo masyarakat untuk menonton dengan metode visualisasi.” Ucap Dhoni Widianto PJS Walikota Surakarta.

Menurut salah satu putri Paku Buwono XIII, Gusti Kanjeng Ratu Timur Rumbai, keberadaan Museum Radya Pustaka ini penting bagi generasi masa kini.

“Ya mudah mudahan dengan bertambahnya umur semakin meningkat kualitas dan pelayanan untuk masyarakat serta lebih lagi menarik minat generasi muda mengerti tentang sejarah maupun museum.

” Ucap GKR Timoer Rumbai Putri PV XIII.Museum Radya Pustaka berdiri pada tanggal 28 Oktober 1890, atau pada masa Paku Buwono IX bertahta di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pendiri museum ini adalah Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV, atau Patih Paku Buwono IX, dan Paku Buwono X. Museum Radya Pustaka memiliki koleksi arca-arca, pusaka, wayang kulit, dan buku-buku kuno.

“Dengan adanya kirap prajurit dan kirap pusaka untuk perdana kali ini diadakan di Surakarta solo, menyambut ulang tahun museum radya pusaka. Mudah mudahan di tahun-tahun akan datang kita akan lebih panjang dan lebih indah berkolaborasi dengan keraton Surakarta.” Ucap GKR Timoer Rumbai Putri PV XIII.

Museum Radya Pustaka buka untuk umum pada hari Selasa hingga hari Minggu, dari jam delapan hingga jam enam belas. Harga tiket masuk museum adalah sepuluh ribu rupiah untuk umum, dan tujuh ribu lima ratus rupiah untuk pelajar.

RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *