Kelurahan Sinduharjo Ngaglik menggelar Kirab Budaya dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-78. Kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan masyarakat dalam menjaga dan merayakan tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur secara turun-temurun.

Kirab Budaya ini juga menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan dan kesejahteraan yang telah diberikan kepada seluruh warga. Dalam pelaksanaannya, kirab dilakukan dengan mengelilingi dusun sambil membawa gunungan yang berisi hasil bumi, sebagai simbol rasa syukur.

Warga yang mengenakan pakaian adat turut serta dalam pasukan Bregodo dan prajurit yang mengikuti prosesi upacara di Lapangan Gadingan Sinduharjo Ngaglik, Sleman. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan hari jadi Desa Sinduharjo yang ke-78.

Sebanyak 17 padukuhan se-wilayah Desa Sinduharjo dan instansi terkait ikut terlibat dalam upacara dan kirab budaya ini. Selain itu, tradisi Bedol Pusaka yang meliputi tombak serta songsong atau payung dilaksanakan di tiga kelurahan lama, yaitu Prujakan, Dayu, dan Gentan.

Lurah Sinduharjo, Sudarja, yang juga bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan bahwa Kelurahan Sinduharjo telah mendapatkan predikat sebagai Desa Mandiri Budaya. Hal ini menegaskan komitmen untuk terus melestarikan budaya dan seni yang ada di wilayah ini.

“Dalam rangka memperingati hari jadi Kelurahan Sinduharjo yang ke-78, masyarakat setempat menggelar kirab seni yang menampilkan kekayaan budaya yang ada di wilayah ini. Kelurahan Sinduharjo dikenal memiliki ciri khas sebagai desa mandiri budaya, di mana berbagai bentuk seni dan tradisi lokal dijaga dan dilestarikan. Upacara ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan sejarah, tetapi juga untuk menegaskan komitmen kita dalam menjaga seni sebagai warisan budaya. Dengan demikian, diharapkan nilai-nilai dan keindahan seni yang ada di Sinduharjo dapat diteruskan kepada generasi mendatang, sehingga tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus hidup dan berkembang dalam jiwa anak bangsa”. Kata Sudarja (Lurah sinduharjo.

Sedangkan menurut dari ketua Panita mengungkapkan bahwasanya

“Dari pengantar Pak Lurah, tema yang diusung pada kesempatan kali ini adalah kesejahteraan. Penting bagi setiap warga untuk memiliki harapan yang tinggi terhadap pemimpin yang menjalankan amanat dengan istiqamah dan memiliki visi global. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat suatu keterikatan yang erat antara pimpinan dan masyarakat, yang harus bersinergi demi tercapainya kesejahteraan bersama. Dengan demikian, kolaborasi dan solidaritas antara keduanya menjadi kunci untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing”. Kata Joko Bintoro (Ketua Panitia)

Acara Ditutup dengan Do’a bersama dan pembagian gunungan hasil Bumi kepada warga, Sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan keberkahan di masa yang akan datang.

KADIR RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *