Yogyakarta, sebagai kota budaya, kembali dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pencak Wisata Budaya pada tahun 2024. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Komunitas Paseduluran Angkringan, dan bertujuan untuk mempertegas eksistensi pencak silat sebagai salah satu warisan budaya yang membanggakan Indonesia.
Salah satu program unggulan yang ditawarkan dalam Pencak Wisata Budaya adalah camp budaya selama tiga hari dua malam, di mana peserta dari berbagai negara akan mengikuti serangkaian kegiatan. Mereka tidak hanya akan mempelajari berbagai aliran pencak silat dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga diajak untuk menyelami budaya khas Yogyakarta, seperti jemparingan Mataraman, pembuatan keris, hingga pembuatan batik.
Dwi Agung Hernanto, Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Disbud DIY, menyatakan, “Sebagai salah satu institusi kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, kami diwajibkan untuk terus melestarikan keberadaan pencak silat. Salah satu usaha yang kami lakukan tahun ini adalah mendukung penuh upaya yang dilaksanakan oleh komunitas Paseduluran Angkringan Silat, yang memang sudah berpengalaman dalam mengolah keberadaan pencak silat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.”
Yosi Tangtungan, panitia Pencak Wisata Budaya, menambahkan, “Kami telah mengadakan acara ini sebanyak empat kali. Acara ini hadir untuk mengisi kekosongan saat Pencak Malioboro Festival tidak dilaksanakan. Festival tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2015 setiap dua tahun sekali. Dengan tema Pencak Wisata Budaya ini, kami mengajak mahasiswa asing yang kali ini mahasiswa asing dari UGM untuk mengenal lebih dalam budaya Indonesia, terutama pencak silat.”
Puncak acara dari Pencak Wisata Budaya empat adalah pagelaran pencak selama empat jam yang akan berlangsung di Titik Nol Malioboro. Pagelaran ini menjadi ajang bagi para perguruan dan aliran pencak silat untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan masyarakat, sekaligus bertujuan untuk memperkuat eksistensi pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.
Agung, RBTV.