Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyampaikan pendapatnya mengenai struktur kabinet Prabowo-Gibran yang dinilai sejumlah pihak sebagai “gemuk” atau memiliki jumlah anggota yang cukup banyak. Menurutnya, kabinet yang besar bisa menghadirkan tantangan dalam hal koordinasi antar anggota. Hal ini diungkapkan Kalla saat berbincang dengan wartawan usai menghadiri peringatan Hari Jadi ke-66 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang berlangsung di Gedung Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah.
Kalla menilai bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan lebih efektif bila jumlah anggota kabinetnya disesuaikan. Meski begitu, ia tidak sepenuhnya menentang formasi tersebut, melainkan mengingatkan agar pemerintahan tetap fokus menjalankan visi dan misinya. Menurutnya, kabinet yang besar memerlukan strategi komunikasi dan manajemen yang kuat untuk menghindari potensi masalah koordinasi.
Lebih lanjut, Kalla mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru dalam menilai kinerja kabinet baru ini. Ia menyarankan agar penilaian kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dilakukan setelah kabinet berjalan selama enam bulan hingga satu tahun. Meski mengakui potensi adanya kesulitan dalam koordinasi, Kalla tetap berharap agar pemerintahan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
”Suatu pemerintahan atau kabinet kita ucapkan selamat; nanti 6 bulan, 1 tahun, baru kita bisa menilai. Sekarang ini kita hanya berdoa saja, apapun yang dilakukan. Nanti 6 bulan, 1 tahun, biar masyarakat yang menilai bagaimana jalannya. Mudah-mudahan, apapun yang dijalankan itu yang terbaik.” Ucap Jusuf Kalla, Wakil Presiden Ke-10 Dan Ke-12 RI.
Rizki Budi Pratama, RBTV.